Perbandingan Sistem Cerdas Pada 3 Negara di Asia (Dubai, Jepang, Indonesia)


Pesatnya pertumbuhan pengguna kendaraan menjadi polemik bagi sebagian negara di dunia tak terkecuali di benua Asia. Penggunaan kendaraan dilakukan oleh tiap orang hampir setiap hari. Tujuannya ialah alat untuk ‘mobilitas’ dari suatu tempat ke tempat lain misalnya sekolah, kerja atau bahkan sekedar jalan-jalan. Hal yang menjadi banyaknya pengguna kendaraan ialah pabrik kendaraan saat ini menawarkan kendraannya dengan harga murah. Dengan harga yang tak seberapa, orang dapat membawa pulang sebuah kendaraan tanpa harus membayar mahal-mahal.

Namun kita tak memikirkan bahwa dengan banyaknya orang memiliki kendaraan, kita lupa bahwa dengan semakin banyak kendaraan maka akan semakin banyak pula lahan parkir yang dibutuhkan untuk memarkirakan kendaraan-kendaraan tersebut.



Di beberapa negara di Asia sendiri terutama di Indonesia, ‘minim’nya lahan parkir menjadi masalah yang sangat serius sebab setiap bangunan hanya memiliki sedikit lahan parkir dibandingkan dengan banyaknya pemilik kendaraan yang ada pada bangunan tersebut. Hal ini menjadi berdampak kepada arus lalu lintas di sekitar bangunan tersebut sebab jika parkiran penuh maka orang dengan seenaknya parkir di lahan yang bukan seharusnya menjadi lahan parkir mereka seperti trotoar dan bahu jalan.

Pemerintah sendiri sudah berupaya mengatasi masalah ini dengan berbagai cara seperti membuka lahan parkir umum yang dikelola oleh pemerintah setempat, lalu membuat undang-undang tentang parkir dan lain sebagainya. Hal ini semua dilakukan untuk kenyamanan masyarakat untuk beraktifitas.

Tapi beberapa negara di Asia termasuk Indonesia sudah menciptakan sistem ‘smart parking’ atau parkiran pintar sehingga lebih efisien, hemat tempat, hemat waktu dan hemat duit. Berikut beberapa diantaranya:

      1. Sistem Parkir Sepeda di Jepang

Jepang adalah salah satu negara yang memiliki urusan dengan lahan parkirnya. Jepang tidak memiliki lahan luas yang cukup untuk memarkirkan seluruh kendaraan warganya. Untuk lahan parkirnya sendiri disana kita harus merogoh kocek dalam-dalam untuk tarif parkir sebab lahan parkir yang terbilang sedikit, maka dari itu orang jepang banyak yang menggunakan sepeda untuk bepergian.



Untuk kali ini mereka memecahkan masalah lahan parkir untuk sepeda di negaranya. Sistem parkir sepeda ini diberi nama Eco Cycle. Sistem parkir sepeda ini dioperasikan seluruhnya oleh sistem yang berbasis Robotik. Sistem ini sangat hemat tempat karena berada dibawah tanah. Sistem dari parkiran ini juga sangat canggih karena sistemnya bisa mengenali siapa pemilik dan yang mana sepedanya.

Tempat parkir ini terbilang merupakan inovasi lahan parkir yang sangat inovatif sebab belum ada negara manapun menerapkan sistem parkir sepeda bawah tanah seperti ini. Dengan sistem parkir dibawah tanah, sepeda jadi terhindar dari sengatan sinar matahari, hujan maupun pengrusakan oleh orang tak bertanggung jawab sehingga sistem ini menjadi sistem yang sangat aman dan nyaman.

Video : Danny Choo (Youtube)

Eco Cycle ini memiliki kapasitas penyimpanan sepeda sampai dengan 204 buah sepeda. Sistem ini juga bisa dibilang efisien karena hanya membutuhkan waktu 13 detik saja dari kita menaruh sepeda hingga sepeda tersimpan dengan aman di bawah tanah. Untuk berat maksimal sepeda yang ingin disimpan yaitu 30 kg.  Lalu sistem parkir sepeda ini sendiri memiliki tarif 1800 yen atau sekitar 227 ribu tupiah perbulan.

      2. Sistem Parkir mobil di Dubai

Dubai adalah salah satu negara maju yang berada di kawasan asia yaitu timur tengah. Dubai merupakan peradaban maju yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Dubai juga memiliki segudang teknologi canggih di dunia. Namun Dubai juga memiliki masalah dengan sedikitnya lahan parkir di negara mereka. Lalu mereka membuat inovasi baru untuk mengatasi masalah parkir dengan cara membuat sistem ‘smart parking’ untuk mobil di negara mereka.



Tempat parkir tersebut memiliki bentuk seperti persegi yang menjulang tinggi. Kapasitasnya pun bisa dibilang sangat banyak yaitu bisa sampai 100 mobil. Bangunan terebut memiliki tingkatan lantai yang dimana tiap lantai memiliki lahan untuk menyimpan sebuah mobil. Mobil yang disimpan terjamin aman sebab disimpan didalam bangunan yang tinggi  sehingga tidak bisa dijangkau oleh orang.

Video : Semo English (Youtube)

Sistem penyimpanannya pun sangat efisien karena tidak melibatkan sang pemilik mobil untuk menyimpan mobilnya. Penyimpanan mobil semua dilakukan oleh sistem yang berbasis robotik, pemiliki mobil hanya perlu memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan lalu secara otomatis mobil pemilik diangkut menggunakan alat yang bebasis robotik ke tempat penyimpanan yang kosong.


3. Sistem Parkir Mobil di Indonesia (RS. Cipto Mangunkusumo)

Indonesia merupakan negara yang memiliki permasalahan yang sangat serius untuk persoalan lahan parkir. Bertumbuhnya perekonomian yang sangat cepat membuat masyarakat dengan mudah membeli kendaraan. Dengan banyaknya kendaraan, keberadaan lahan parkir menjadi sulit untuk dicari. Pemilik kendaraan bisa bingung dan pusing harus dimana memarkirkan kendaraannya.



Untuk mengatasi lahan parkir yang minim, Indonesia ternyata sudah melakukannya dengan membuat sistem ‘smart parking’ yang ada di RS. Cipto Mangunkusumo. Sistem parkir yag ada di R Cipto Mangunkusumo ini memiliki sistem yang sangat canggih. Sistem parkir ini teatnya berada di kawasan RSCM Kencana yang di khususkan untuk kelas private dan Internasional.



Parkiran disini memiliki sistem parkiran bersusun atau mertingkat. Lahan parkir ini memiliki kapasitas yaitu 96 buah mobil. Untuk kriteria mobil yang diparkir hanya boleh mobil minibus saja. Lahan parkir ini memiliki 4 lift yang digunakan untuk membawa mobil ketempat penyimpanannya. Lalu lahan ini memiliki 12 lantai untuk penyimpanan mobilnya. Untuk lahannya sendiri, parkiran ini hanya memiliki lahan gedung sebesar 176 meter persegi yang dimana jika dibandingkan dengan lahan biasa hanya bisa menampung 10 mobil saja.



Sistem parkirnya ialah pengemudi menyerahkan mobilnya ke petugas, lalu petugas mencatat nomor mobilnya kemudian menaikkan mobil tersebut kedalam lift. Lalu dengan lift mobil dibawa kedalam slot parkir yang masih kosong. Untuk teknologinya sendiri, sistem parkir ini masih didatangkan dari Korea Selatan.



KESIMPULAN

Dari ketiga teknologi sistem cerdas yang dibahas diatas, bisa ditarik kesimpulannya bahwa ketiga tekonologi tersebut memiliki permasalahan yang sama yaitu sedikitnya lahan parkir yang tersedia. Oleh sebab itu kita sebagai masyarakat harus bertanggung jawab dalam mengambil suatu keputusan termasuk memiliki sebuah kendaraan. Jangan sampai kita membeli kendaraan namun tidak tahu dampak yang akan ditimbulkan kedepannya. Selain masing-masing negaraharus memecahkan masalah parir ini dengan cara inovatif sehingga permasalah parkir ini bisa terpecahkan dengan cara baik.

Seperti halnya di Dubai membangun parkir vertikal untuk memarkirkan mobil agar tidak memakan lahan yang cukup banyak, lalu di Jepang mereka menciptakan sistem parkir sepeda yang dapat disimpan dibawah tanah sehingga tidak mengganggu aktivitas di luarnya dan yang terakhir ada sistem parkir di Indonesia tepatnya di RS Cipto Mangunkusumo yang memiliki sistem parkir berbentuk bangunan yang dapat menampung banyak mobil.



DAFTAR PUSTAKA :





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Program Perulangan Sederhana Pada QBASIC

Cara Kerja Dongkrak Hidrolik