Prinsip Kerja Baterai
Baterai merupakan salah satu bagian penting di
bidang elektronika praktis. Coba kalian amati mainan ataupun jam dinding yang
ada di rumah kalian. Apakah menggunakan baterai?? Kehidupan manusia sehari-hari
kini tidak terlepas dari baterai.
Baterai sebagai sumber energi alat-alat elektronik
seperti jam dinding, radio, laptop, senter dan alat-alat elektronik lainnya
tentu sangat akrab ditelinga kita.
Sebagian besar peralatan elektronik di sekitar kita
mengandalkan baterai sebagai sumber energi. Sebut saja misalnya, remote, MP3
Player, telepon selular, lampu senter, laptop, komputer, radio, mainan, dan
sebagainya.
Baterai terdiri dari
tiga komponen penting, yaitu :
1.Batang karbon sebagai anoda/kutub positif baterai.
2.Seng (Zn) sebagai katoda/kutub negatif baterai.
3.Pasta sebagai elektrolit/penghantar.
Baterai yang dapat ditemui di pasaran sangat
beraneka ragam jenisnya dan terus mengalami perkembangan, baik dalam bentuk
maupun fungsinya. Jenis baterai rumah tangga adalah jenis baterai yang banyak
digunakan dalam hubungannya dengan produk elektronik.
Baterai rumah tangga ukurannya kecil dan mudah
dibeli secara eceran. Baterai ini memiliki listrik 1,5 V dan sering digunakan
untuk peralatan rumah tangga yang berukuran kecil.
Baterai dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
Baterai Primer yaitu baterai yang hanya dapat
digunakan satu kali, dan tidak dapat diisi ulang. Atau bisa disebut juga
baterai sekali pakai.
Baterai Sekunder yaitu baterai yang dapat digunakan
berulang kali dengan mengisi kembali setelah energinya habis dipakai atau
baterai isi ulang. Misalnya baterai yang terdapat pada telepon genggam.
Cara Baterai Bekerja:
Bagaimana sih cara kerja baterai itu? Pada dasarnya
cara penggunaan baterai sangat sederhana.
Baterai merupakan alat yang mengubah energi listrik
menjadi energi kimia saat pengisian dan mengubah #energi kimia menjadi energi
listrik saat digunakan. Baterai memiliki dua kutub yaitu kutub pertama yang
bertanda positif (+) dan kutub kedua yang bertanda negatif (-).
Prinsip Kerja Baterai
Di dalam baterai ada beberapa sel listrik, dan sel
listrik tersebut menjadi tempat menyimpan energi listrik dalam bentuk energi
kimia. Elektroda-elektroda yang tersimpan di dalam baterai ada yang negatif ada
pula yang positif. Elektroda negatif disebut katoda, yang memiliki fungsi
sebagai pemberi elektron. Sedangkan elektroda positif, disebut anoda yang
berfungsi sebagai penerima elektron.
Ada aliran arus listrik yang mengalir dari kutub
positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan elektron akan mengalir
dari kutub negatif menuju kutub positif.
Di dalam baterai sendiri, terjadi sebuah reaksi
kimia yang menghasilkan elektron. Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai
hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir
diantara kedua kutub. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya
bergerak dari kutun negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia
tersebutr sedang berlangsung.
Dan inilah alasan mengapa baterai bisa bertahan
selama satu tahun dan masih memiliki sedikit power, selama tidak terjadi reaksi
kimia atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load
lain. Seketika kita menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun
dimulai.
Lalu bagaimana komponen-komponen tersebut bisa
menghasilkan aliran listrik? Begini, anoda dan katoda terbuat dari bahan yang
dapat bereaksi dengan bahan elektrolitnya. Saat anoda dan elektrolit bereaksi,
terbentuklah satu senyawa baru yang menyisakan satu elektron. Sebaliknya,
reaksi antara katoda dan elektrolit membutuhkan satu elektron.
Jadilah sisa elektron dari reaksi anoda dan
elektrolit tadi dikirimkan ke katoda agar katoda dapat bereaksi dengan
elektrolit. Perpindahan elektron inilah yang dapat menimbulkan aliran listrik
dari sebuah baterai.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar